Minggu, 08 Maret 2015

Ipa Biologi(Komponen,Ekosistem,Peran, dan Interaksinya)

Komponen Ekosistem, Peran, dan Interaksinya 

Ekosistem

·         Lingkungan : segala sesuatu yg terdapat di sekitar makhluk hidup
·         Habitat : tempat hidup alamiah makhluk hidup
·         Komponen Abiotik : benda benda tak hidup
·         Komponen Biotik : makhluk hidup
·         Ekosistem : hubungan timbal balik antara makhluk hidup dgn komponen abiotiknya dalam suatu kesatuan tempat hidup
·         Ekologi : ilmu yg mempelajari hubungan timbal balik
·         Tersusun atas :
o      Individu (makhluk hidup tunggal)
o      Populasi (kumpulan individu sejenis yg hidup di suatu daerah)
o      Komunitas (seluruh populasi makhluk hidup di suatu daerah)
·         Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem terdiri dari :
o      Ekosistem alami (ekosistem yg terbuat secara alami) : laut, rawa
o      Ekosistem buatan (ekosistem yg sengaja dibuat manusia) :waduk, kolam
·         Bioma : ekosistem darat yg mencakup daerah luas
·         Biosfer : ekosistem dunia
·         Komponen ekosistem
Komponen Biotik
o      Produsen : makhluk hidup yg mampu menghasilkan makanan sendiri.
Contoh : tumbuhan yg mampu fotosintesis
o      Konsumen : makhluk hidup yg tdk mampu membuat makanan sendiri.
Terdiri dari :
konsumen tingkat 1 (memakan langsung tumbuhan)
konsumen tingkat 2 (memakan konsumen tingkat 1)
konsumen tingkat 3 (memakan konsumen tingkat 2)
Contoh : hewan dan manusia
o      Pengurai : makhluk hidup yg menguraikan zat-zat yg terkandung dalam
sampah dan sisa makhluk hidup mati
Komponen Abiotik
o      Air
o      Tanah
o      Udara
o      Cahaya matahari
·                    Organisme autotrof : organisme yg mampu membuat makanannya sendiri. Contohnya   adalah tumbuhan yg mampu fotosintesis. Proses fotosintesis :



Organisme hetorotrof : organisme yg tdk mampu membuat makanannya sendiri. Contohnya adalah :
o      Hewan : dpt dibedakan menjadi (herbivora, omnivora, karnivora)
o      Tumbuhan Heterotrof : tumbuhan yg tdk memiliki klorofil
o      Jamur
o      Manusia

Hubungan Saling Ketergantungan

Ketergantungan komponen biotik dan komponen abiotik
·         Pengaruh air terhadap makhluk hidup
·         Pengaruh udara terhadap makhluk hidup
·         Pengaruh tumbuhan terhadap tanah dan  udara
·         Pengaruh cacing terhadap kesuburan tanah

Ketergantungan antara produsen, konsumen, dan pengurai
·         Rantai Makanan
o   Peristiwa makan dan dimakan dgn urutan dan arah tertentu
o   Dimulai dari tumbuhan (produsen) dan terus sampai konsumen tingkat 3
o   Contoh rantai makanan :




·         Jaring-jaring makanan
o   Sekumpulan rantai makanan yg saling berhubungan
o   Contoh jaring-jaring makanan





·         Piramida makanan
o   Bentuknya menggambarkan komposisi rantai makanan yg semakin ke atas massanya semakin kecil
o   Hal ini terjadi agar dlm ekosistem ada keseimbangan yg mantap
o   Tingkatan pada piramida makanan disebut tingkat trofik
o   Pada piramida makanan, jumlah produsen > konsumen
·         Arus energi
o   Perpindahan energi dalam rantai makanan
o   Contoh :
Sebagian energi  matahari à Sebagian energi tumbuhan à  Sebagian energi konsumen tingkat 1 à  Sebagian energi konsumen tingkat 2 à  sebagian energi konsumen tingkat 3 à sebagian energi pengurai à tumbuhan
·         Siklus daur materi
o   Lingkaran materi yg beredar dari lingkungan, masuk ke tubuh makhluk hidup dan kembali lagi ke lingkungan.
o   Contoh : materi berupa gas, akan masuk ke tubuh makhluk hidup dan keluar lagi ke lingkungan
·         Siklus oksigen
o   Tumbuhan hijau menghasilkan oksigen
o   Oksigen dihirup hewan manusia, dll.
o   Karbon dioksida dihembuskan hewan manusia, dll.
o   Tumbuhan mengambil karbon dioksida utk menghasilkan oksigen (fotosintesis)
·         Siklus karbon
o   Karbon dioksida digunakan tumbuhan utk fotosintesis
o   Karbon dioksida kembali lagi ke udara melalui pembakaran, respirasi makhluk hidup, dll.
·         Siklus air
o   Air turun melalui hujan ke laut
o   Air terserap ke tanah, lalu mengalir ke lautak
o   Air laut menguap menjadi awan
o   Awan terbawa oleh angin lalu menjadi hujan

Pola Interaksi Organisme

·     1. Interaksi Netralitas: hubungan antara dua jenis organisme yang berbeda yang tidak saling mempengaruhi, contohnya antara ikan dan katak pada ekosistem kolam.
     2. Interaksi Predasi: hubungan antara dua jenis organisme berbeda dimana  yang satu sebagai pemangsa (predator) dan yang lain sebagai mangsanya, contohnya  antara singa dengan zebra, ular dengan tikus, elang dengan kelinci dll
     3. Interaksi Kompetisi: hubungan antara dua jenis organisme yang saling bersaing  dalam mencari makan, tempat bernaung, mencari pasangan dll, contohnya  persaingan macan dengan harimau dalam memperebutkan mangsanya, persaingan ular dengan elang dalam memangsa tikus dll
     4. Interaksi simbiosis, meliputi:
     Simbiosis Mutualisme : cara hidup bersama antara dua jenis organisme yg berbeda dan salig menguntungkan. Contoh :
o   Kerbau dgn burung jalak (burung jalak memakan kutu kerbau)
o   Lumut kerak (ganggang berfotosintesis, jamur mencari air dan mineral)
o   Jamur dgn akar tumbuhan. Hubungannya disebut mikoriza


·  Simbiosis Parasitisme : cara hidup bersama antara dua jenis organisme, yg satu mendapatkan keuntungan sedangkan yg lain dirugikan. Organisme yg mendapatkan keuntungan disebut parasit, sementara yg dirugikan inang.
o   Benalu pada tumbuhan inang
o   Kutu rambut dg manusia

·         Simbiosis komensalisme: cara hidup bersama antara dua jenis organisme yg berbeda, organisme yg satu tdk mendapat keuntungan, sedangkan yg lain tidak untung ttp jg tidak rugi
o   Ikan remora dgn ikan hiu
o   Anggrek atau paku-pakuan yg menempel pada pohon

Interaksi Antibiosis: hubungan antara dua  jenis organisme, dimana  yang satu  menekan  pertumbuhan yang lainnya. contohnya  pertumbuhan  jamur  penisilium  yang tumbuh pada  roti  dan menekan  pertumbuhan  bakteri atau  jamur lainnya.

Pantun Pendidikan

 Pantun Pendidikan

Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal sembilan
Tuntutlah ilmu sungguh-sungguh
Agar kamu tidak ketinggalan
 
Dua Mei hari pendidikan
Hari lahir Ki Hajar Dewantara
Jika orang tidak berpendidikan
Seumur hidup bakal sengsara
 
Tanam padi di tengah sawah 
Sawah subur selalu basah 
Pagi hari pergi sekolah 
Sore hari ke madrasah
 
Pohon jati kuat kayunya 
Pohon nyiur tinggi batangnya 
Murid rajin banyak ilmunya 
Murid malas banyak bohongnya
 
Hayam Wuruk raja termahsyur
Gajah Mada pemersatu Bangsa
Cinta ilmu sepanjang umur
Cinta bangsa sepanjang masa
 
Gajah perang melawan gajah 
Seekor pelanduk mati di tengah 
Jika kau tiada masuk sekolah 
Ayah bunda pastilah resah
 
Pohon ceri subur tumbuhnya 
Petik buahnya masukkan kantong 
Saling memberi saling menerima 
Saling bantu tolong menolong
 
Dibawah terik nelayan berlayar
Agar dapat ikan tuna
Jika hari ini kau malas belajar
Akan menyesal di hari tua
 
Ada jarum dan juga peniti 
Jangan ditusuk pastilah sakit 
Sesama teman jangan berkelahi 
Tak ada guna badanpun sakit
 
Ke kota Pekanbaru membeli ulos 
Beli ulos penuh bergambar 
Anak sekolah jangan membolos 
Jika membolos tak jadi pintar
 
Tiada ombak tiada badai
Harus tetap banyak istighfar
Tidak ada orang pandai
Tanpa rajin dalam belajar
 
Ada sisir monyet berkaca 
Ada kuda mirip keledai 
Rajin menulis rajin membaca 
Itu pertanda anak yang pandai
 
Buah duku dari Palembang 
Pulau Bali mashur mangganya 
Baca buku janganlah jarang 
Sebab buku jendela dunia
 
Kain tenun dari Sumbawa 
Kain batik dari Pekalongan 
Jika ingin jadi mahasiswa 
Sekolah Dasar jangan diabaikan
 
Tinggi batang pohon jambu 
Tumbuh di sisi pohon mangga 
Engkau dan aku adalah satu 
Bersahabat dalam suka duka
 
Merah warna buah tomat 
Membuat sayur terasa nikmat 
Beta ingin mencari sahabat 
Agar hidup punya manfaat
 
Anak gunung pergi ke pantai
Naik sepeda berboncengan
Jika ingin cita-cita tercapai
Jangan takut pada rintangan

Puisi Pendiikan

Puisi  

TERIMAKASIH GURU
Oleh Wahyu Aditya

Guru..
Diam-diam aku memperhatikanmu
Ku lihat serius dalam anganmu
Memberi ajaran benarmu

Guru..
Aku belajar darimu
Yang belum pernah kau ajarkan padaku
Yaitu satu semangat darimu
Bahwa benar ilmu cerahkan kegelapanku

Guru..
Aku mengidolakanmu
Dari jasa tanpa pamrihmu..
Terima kasih Guru..

Rumus Bangun Datar

Rumus-Rumus Mencari Luas dan Keliling Bangun Datar

Selamat sore, kali ini saya akan membagikan Rumus-Rumus Mencari Luas dan Keliling Bangun Datar. Ini dia rumus-rumusnya:


1. Persegi
Ket:
s = sisi
Luas = s x s
Keliling = 4 x s atau Jumlah semua sisi







2. Persegi Panjang
Ket:
p = panjang
l = lebar
Luas = p x l
Keliling = 2 x (p+l) atau 2xp + 2xl atau Jumlah semua sisi






3. Segitiga
Ket:
a = alas
t = tinggi
Luas = a x t x 1/2
Keliling = sisiA + sisiB + sisiC atau Jumlah semua sisi






4. Jajar Genjang
Ket:
a = alas
t = tinggi
Luas = a x t
Keliling = 2 x (sisiA+sisiB) atau Jumlah semua sisi






5. Layang-Layang
Ket:
d1 = diagonal 1
d2 = diagonal 2
Luas = d1xd2x1/2
Keliling = 2x(sisiA+sisiB) atau Jumlah semua sisi






6. Belah Ketupat
Ket:
d1 = diagonal 1
d2 = diagonal 2
Luas = d1 x d2 x 1/2
Keliling = 4 x s atau Jumlah semua sisi






7. Lingkaran
Ket:
r = radius (jari-jari)

d = diameter
π = 3,14 atau 22/7
Luas = π x r x r
Keliling = 2 x π x r atau πd




8. Trapesium
Ket:
t = tinggi
Luas = (sisiA+sisiB) x t x 1/2
Keliling = sisiA + sisiB + sisiC + sisiD atau Jumlah semua sisi

Rumus Bangun Ruang

 Rumus Bangun Ruang

1. RUMUS BANGUN RUANG KUBUS



RUMUS BANGUN RUANG KUBUS

Kubus terdapat 6 (enam) buah sisi yang berbentuk persegi dengan luas yang sama besar diantara sisinya.
Terdapat 12 (dua belas) rusuk dengan panjang rusuk yang sama panjang.
Semua sudut bernilai 90 derajat ataupun siku-siku.


Rumus:

Luas salah satu sisi = rusuk x rusuk  
Luas Permukaan Kubus = 6 x rusuk x rusuk
Keliling Kubus = 12 x rusuk
Volume Kubus = rusuk x rusuk x rusuk ( rusuk 3 )

 

2. RUMUS BANGUN RUANG BALOK

RUMUS BANGUN RUANG BALOK


Rumus:

Luas Permukaan Balok = 2 x {(pxl) + (pxt) + (lxt)}
Diagonal Ruang = Akar dari (p kuadrat + l kuadrat + t kuadrat)
Keliling Balok = 4 x (p + l + t)
Volume Balok = p x l x t (sama dengan kubus, tapi semua rusuk kubus sama panjang).

3. RUMUS BANGUN RUANG BOLA 


RUMUS BANGUN RUANG BOLA
Rumus:

Luas Bola = 4 x π x jari-jari x jari-jari, atau
                    4 x π x r2
Volume Bola = 4/3 x π x jari-jari x jari-jari x jari-jari
π  = 3,14 atau 22/7

 

4. RUMUS BANGUN RUANG TABUNG/SILINDER 

RUMUS BANGUN RUANG TABUNG


Rumus:


Volume = luas alas x tinggi, atau
                luas lingkaran x t
Luas = luas alas + luas tutup + luas selimut, atau
            ( 2 x π x r x r) + π x d x t)


5. RUMUS BANGUN RUANG KERUCUT 


RUMUS BANGUN RUANG KERUCUT
Rumus:


Volume = 1/3 x π x r x r x t
Luas = luas alas + luas selimut


6. RUMUS BANGUN RUANG LIMAS


RUMUS BANGUN RUANG LIMAS
Rumus:

Volume = 1/3 luas alas tinggi sisi
Luas = luas alas + jumlah luas sisi tegak

Keluarga Sehat dan Sejahtera

KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA

KELUARGA SEHAT
Konsep Sehat dan Tidak Sehat
Dalam kehidupan manusia modern terdapat kriteria yang dikategorikan hidup sehat yaitu tidak sakit badan dan jiwa, cukup makan bergizi, hidup dilingkungan bersih, serta perilaku dan interaksi sesuai dengan etika dan hukum. Apabila sebuah keluarga memiliki empat kriteria tersebut diatas dapat dikatakan bahwa keluarga itu adalah keluarga sehat dalam arti paling sempurna atau lengkap. Dari ketidak lengkapan empat unsur diatas maka muncullah konsep-konsep alternatif yang mengandung pernyataan dalam arti tidak sehat dari segi tertentu, contohnya keluarga sakit-sakitan, keluarga miskin, keluarga kumuh, keluarga jorok, keluarga brengsek, dan lain sebagainya.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa konsep keluarga sehat adalah:
–        Sehat badan dan sehat jiwa
–        Terpenuhinya makanan bergizi
–        Terciptanya lingkungan bersih
–        Interaksi sesuai dengan etika dan hukum
Sehat dibagi menjadi dua yaitu sehat hakiki yang mencakup kesehatan badan dan jiwa, dan sehat sempurna yaitu sehat yang mencakup keempat kriteria yang dikategorikan sebagai golongan sehat (tidak sakit badan dan jiwa, cukup makanan bergizi, hidup dilingkungan bersih, serta perilaku dan interaksi sesuai dengan etika dan hukum)
KELUARGA SEJAHTERA
Konsep Sejahtera
Setelah dilakukan observasi terhadap kehidupan beberapa keluarga yang hasilnya telah dianalisis, dan ditulis secara konsepsional, rinci dan sistematis, dapat dijelaskan beberapa konsep keluarga sejahtera, yaitu :
–        hidup makmur
–        dalam kelompok teratur
–        berdasarkan sistem nilai
–        bebas dari penyakit
–        tidak ada gangguan
–        menyenangkan
banyak sekali faktor untuk menjelaskan hidup sejahtera, diantaranya politik, ekonomi, sosial, budaya, kesehatan, keamanan, dan hiburan yang saling berkorelasi antara satu dengan yang lain. Keluarga sejahtera dalam arti yang paling sempurna atau lengkap merupakan keluarga sejahtera yang sangat ideal, tetapi sangat jarang sekali dijumpai. Dalam kehidupan keluarga yang sejahtera dapat dibedakan menjadi empat kategori yaitu :
–        keluarga prasejahtera
–        keluarga sejahtera
–        keluarga cukup sejahtera
–        keluarga sempurna sejahtera

Rahasia Membina Kelurga

5 RAHASIA Membina Keluarga Bahagia

Ada beberapa kiat cara membina keluarga bahagia sakinah mawadah warahmah dalam naungan Islam yaitu diantaranya :
1. Rumah Tangga Dibangun Dan Didirikan Berlandaskan Al-Qur'an Dan Sunnah Nabi.
Asas serta niat awal ketika merintis sebuah keluarga dalam bentuk pernikahan yang syah baik dalam agama maupun sah di dalam aturan negara dalam rangka pembentukan sebuah keluarga sakinah ialah rumah tangga yang dibina atas landasan taqwa, berpandukan Al-Quran dan Sunnah dan bukannya atas dasar cinta semata-mata.
2. Membentuk Rumah Tangga Untuk Menciptakan Kasih Sayang (Mawaddah Warahmah).
Ini adalah merupakan cara membina keluarga bahagia dan sakinah selanjutnya. Tanpa adanya 'al-mawaddah' serta 'al-Rahmah', maka sebuah masyarakat tidak akan dapat hidup dengan tenang dan aman terutamanya dalam lingkup kecil sebuah keluarga. Dua hal ini merupakan pilar penting yang diperlukan karena sifat kasih sayang yang wujud dalam sebuah rumah tangga dapat melahirkan sebuah masyarakat yang bahagia, saling menghormati, saling mempercayai dan saling tolong-menolong dalam kebaikan. Tanpa kasih sayang, sebuah perkawinan akan hancur, kebahagiaan hanya akan menjadi impian semua saja. Dan ini adalah termasuk ciri kriteria keluarga bahagia sakinah mawaddah.
3. Bersyukur Telah Dikaruniai Pasangan Hidup.
Mensyukuri nikmat Allah adalah merupakan kewajiban bagi tiap hamba-hambaNya. Karena tidak sedikit manusia yang sampai akhir hayatnya tidak mempunyai pasangan hidup. Mensyukuri ini juga artinya kita siap dengan kelebihan dan kekurangan pasangan hidup kita. Apapun itu. Karena pada umumnya ketika berkenalan dulu kita hanya mengenal akan kebaikan-kebaikan dari pasangan kita. Setelah kita mengarungi bahtera rumah tangga lambat laun kita juga akan mengetahui kekurangan pada istri atau suami kita. Tetapi italh rumah tangga, saling melengkapi satu sama lain dan menutupi kekurangan satu sama lain.
4. Memilih Kriteria Suami atau Istri Yang Tepat.
Ini dilakukan sebelum masa pernikahan dimulai. Agar terciptanya keluarga yang sakinah, maka dalam menentukan kriteria suami maupun istri haruslah tepat. Diantara kriteria tersebut misalnya beragama islam dan shaleh maupun shalehah, berasal dari keturunan dan keluarga yang kita percayai yang baik-baik, mempunyai akhlak mulia, sopan santun dan bertutur kata yang baik. Ini juga yang harus dilakukan dalam rangka untuk sebagai cara menciptakan keluarga sakinah mawaddah warahmah pertama kalinya.
5. Menjalankan Kewajiban dan Hak Sebagai Suami Dan Istri Dengan Baik.
Dala Islam telah banyak diajarkan bagaimana hak seorang istri, kewajiban seorang istri. Apa saja yang menjadi bagian dari sebuah kewajiban seorang suami, apa hak-hak suami dalam rumah tangga. Bila kesemuanya bisa dijalankan dengan baik maka hal ini bisa menjadi jalan untuk menciptakan keluarga harmonis dalam sebuah lingkungan masyarakat.
Demikian tadi beberapa kiat meraih keluarga bahagia dan harmonis dalam sebuah keluarga. Karena memang kebahagiaan keluarga dalah merupakan awal baik dalam menciptakan generasi penerus bangsa yang kuat, beriman dan berakhlak baik serta cerdas di kemudian hari.
Selain hal tersebut ada juga tips keluarga bahagia lainnya diantaranya yaitu :
A Selama menempuh hidup berkeluarga, sadarilah bahwa jalan yang akan kita lalui tidaklah melulu jalan yang bertabur bunga kebahagiaan tetapi juga semak belukar yang penuh onak dan duri.
B Ketika biduk rumah tangga dalam masalah, janganlah saling berlepas tangan, tetapi sebaliknya justru semakin erat berpegangan tangan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
C Ketika keluarga belum dikaruniai anak, cintailah istri atau suami dengan sepenuh hati dan senantiasa berusaha dan berdoa.
D Ketika sudah mempunyai anak, janganlah membagi cinta kepada suami atau istri dan anak-anak dengan beberapa bagian saja,akan tetapi cintailah suami-istri serta anak-anak dengan sepenuh hati tanpa terkecuali.
E Ketika ekonomi keluarga belum membaik, yakinlah bahwa pintu rejeki akan terbuka lebar berbanding lurus dengan tingkat ketaatan suami istri kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala

Kelurga

Keluarga


Keluarga (bahasa Sanskerta: "kulawarga"; "ras" dan "warga" yang berarti "anggota")[1] adalah lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah.[1]
Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di antara individu tersebut.[1]

Pengertian

Potret sebuah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, anak, menantu, dan cucu.
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.[2]
Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.[3]

Jenis

Ada beberapa jenis keluarga, yakni:
  • Keluarga inti yang terdiri dari suami, istri, dan anak.
  • Keluarga konjugal yang terdiri dari pasangan dewasa (ibu dan ayah) dan anak mereka yang terdapat interaksi dengan kerabat dari salah satu atau dua pihak orang tua.[4]
  • Keluarga luas yang ditarik atas dasar garis keturunan di atas keluarga aslinya.[5] Keluarga luas meliputi hubungan antara paman, bibi, keluarga kakek, dan keluarga nenek.[6]

Keluarga inti

Keluarga inti atau disebut juga dengan keluarga batih ialah yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak. Keluarga inti merupakan bagian dari lembaga sosial yang ada pada masyarakat. Bagi masyarakat primitif yang mata pencahariaannya adalah berburu dan bertani, keluarga sudah merupakan struktur yang cukup memadai untuk menangani produksi dan konsumsi. Keluarga merupakan lembaga sosial dasar dari mana semua lembaga lainnya berkembang karena kebudayaan yang makin kompleks menjadikan lembaga-lembaga itu penting.[7]

Peranan

Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.[6]
Berbagai peranan yang terdapat dalam keluarga adalah sebagai berikut:
Ayah sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anaknya, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.[6]Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.[6]Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.[6]

Tugas

Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai berikut:[butuh rujukan]
  • Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
  • Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.
  • Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing.
  • Sosialisasi antar anggota keluarga.
  • Pengaturan jumlah anggota keluarga.
  • Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
  • Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.
  • Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya.

Fungsi

Fungsi yang dijalankan keluarga adalah:
  • Fungsi Pendidikan dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak.[4]
  • Fungsi Sosialisasi anak dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.[4]
  • Fungsi Perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.[4]
  • Fungsi Perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.[4]
  • Fungsi Agama dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lain melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia.[4]
  • Fungsi Ekonomi dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.[4]
  • Fungsi Rekreatif dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga, seperti acara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dan lainnya.[4]
  • Fungsi Biologis dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan keturunan sebagai generasi selanjutnya.[4]
  • Memberikan kasih sayang, perhatian, dan rasa aman di antara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.[4]

Bentuk keluarga

Ada dua macam bentuk keluarga dilihat dari bagaimana keputusan diambil, yaitu berdasarkan lokasi dan berdasarkan pola otoritas [8].

Berdasarkan lokasi

  • Adat utrolokal, yaitu adat yang memberi kebebasan kepada sepasang suami istri untuk memilih tempat tinggal, baik itu di sekitar kediaman kaum kerabat suami ataupun di sekitar kediamanan kaum kerabat istri;
  • Adat virilokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri diharuskan menetap di sekitar pusat kediaman kaum kerabat suami;
  • Adat uxurilokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri harus tinggal di sekitar kediaman kaum kerabat istri;
  • Adat bilokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri dapat tinggal di sekitar pusat kediaman kerabat suami pada masa tertentu, dan di sekitar pusat kediaman kaum kerabat istri pada masa tertentu pula (bergantian);
  • Adat neolokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri dapat menempati tempat yang baru, dalam arti kata tidak berkelompok bersama kaum kerabat suami maupun istri;
  • Adat avunkulokal, yaitu adat yang mengharuskan sepasang suami istri untuk menetap di sekitar tempat kediaman saudara laki-laki ibu (avunculus) dari pihak suami;
  • Adat natalokal, yaitu adat yang menentukan bahwa suami dan istri masing-masing hidup terpisah, dan masing-masing dari mereka juga tinggal di sekitar pusat kaum kerabatnya sendiri .

Berdasarkan pola otoritas

  • Patriarkal, yakni otoritas di dalam keluarga dimiliki oleh laki-laki (laki-laki tertua, umumnya ayah)
  • Matriarkal, yakni otoritas di dalam keluarga dimiliki oleh perempuan (perempuan tertua, umumnya ibu)
  • Equalitarian, yakni suami dan istri berbagi otoritas secara seimbang.

Subsistem sosial

Terdapat tiga jenis subsistem dalam keluarga, yakni subsistem suami-istri, subsistem orang tua-anak, dan subsitem sibling (kakak-adik).[9] Subsistem suami-istri terdiri dari seorang laki-laki dan perempuan yang hidup bersama dengan tujuan eksplisit dalam membangun keluarga.[9] Pasangan ini menyediakan dukungan mutual satu dengan yang lain dan membangun sebuah ikatan yang melindungi subsistem tersebut dari gangguan yang ditimbulkan oleh kepentingan maupun kebutuhan darti subsistem-subsistem lain.[9] Subsistem orang tua-anak terbentuk sejak kelahiran seorang anak dalam keluarga, subsistem ini meliputi transfer nilai dan pengetahuan dan pengenalan akan tanggungjawab terkait dengan relasi orang tua dan anak.[9]

Ciri Keluarga Harmonis

Ciri-Ciri Keluarga Harmonis

Keluarga Harmonis adalah sebuah keluarga yang di dalam hidup kesehariannya berjalan selaras dan seimbang satu dengan lainnya. Selaras artinya masing-masing anggota keluarga memiliki keterikatan hubungan. Seimbang berarti masing-masing anggota keluarga bukan hanya sekedar menerima, tetapi juga memberi.
Hubungan yang memiliki ikatan batin, dan perilaku saling memberi menerima ini akan membuahkan sebuah situasi keluarga yang memberi rasa bahagia. Bahagia dan kepuasan batin tentunya, karena kebutuhan dasar manusia akan rasa kasing sayang dan hubungan persaudaraan dapat diperoleh.
Ciri-ciri keluarga harmonis antara lain :
1. Ada pertemuan rutin.
Lho kok kaya arisan aja? Ya, sebuah keluarga juga sebuah lembaga, tak ubahnya lembaga lain, haruslah punya waktu rutin untuk bertemu. Memang, setiap hari kita bertemu anggota keluarga lainnya, tapi, kalau bertemu sesaat setelah pulang dari luar rumah (kerja atau sekolah) kemudian tidur dan besok pagi berangkat lagi, begitu seterusnya, kapan ngobrol dari hati ke hati?
Dunia kerja yang penuh persaingan dan tuntutan ekonomi membuat para anggota keluarga sibuk dengan tugasnya masing-masing. Nah, tentunya sebuah keluarga butuh waktu khusus untuk bertemu. Untuk mencurahkan segala permasalahan atau pun hal-hal lain.
Pertemuan rutin ini bisa di pagi hari saat sarapan atau sekedar minum kopi, atau sepulang kerja dan malam hari saat semua anggota keluarga berkumpul. Lebih baik lagi bila di hari libur, seluruh keluarga sepakat untuk tidak kemana-mana, tapi berkumpul di rumah untuk masak bersama, misalnya, atau berkebun/mengurus tanaman atau merawat kendaraan. Kalau ada dana lebih, bisa juga berenang di luar atau sekedar jalan-jalan ke luar kota.
2. Memiliki visi misi bersama
Pernah lihat film Dora kan? Ingat dialog Dora dan sahabatnya seekor kera saat mereka mencari sesuatu?……mau kemana kita? Gunung, sungai, jembatan………Berhasil….berhasil!!!
Itulah, sebuah keluarga pun harus punya tujuan yang jelas. Mau kemana? Mau tinggal dimana dalam lima tahun ke depan? Mau kerja apa bila sewaktu-waktu kena PHK? Mau apa kalau sudah pensiun? Bisnis apa yang mau dirintis? Dst….dsb….
Dengan planning ke depan yang jelas, masing-masing anggota keluarga akan teringat dengan apa yang harus dikerjakan dan apa yang tidak perlu dikerjakan.
Tujuan yang jelas pun akan memberi arah pada kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh kepala keluarga (suami) dan istri wajib mengingatkan bila ada tindakan-tindakan suami yang sekiranya melenceng dari tujuan yang sudah ditetapkan.
3. Setia pada pasangan
Ini dia, di tengah ramainya kasus perceraian selebritis, masalah kesetiaan menjadi masalah yang menarik untuk disimak.
Apa sebetulnya kesetiaan itu? Kesetiaan adalah kesediaan pasangan untuk tetap menjalani perannya, meski keadaan tidak sesuai harapannya. Misalnya, suami tiba-tiba bangkrut, kehilangan pekerjaan atau masalah anak yang sangat berat.
Setia menjadi syarat mutlak untuk menciptakan keluarga harmonis. Bukan hanya laki-laki yang harus setia, tapi wanita juga dituntut untuk setia. Setia pada peran dan tanggungjawab yang melekat padanya sebagai istri dan ibu dari anaknya.
4. Berkorban = Memberi yang terbaik
Setiap tujuan hidup pasti menemui kendala, hambatan dan rintangan. Disinilah sebuah pengorbanan dituntut. Berkorban untuk memberi lebih banyak waktu, perhatian, pikiran atau pun materi. Apapun yang kita berikan pada anggota keluarga sebenarnya adalah sebuah investasi di akhirat kelak, karena bila kita tulus memberinya, maka itu bisa menjadi ladang amal buat kita.
5. Memaafkan satu sama lain
Banyak pasangan sulit memaafkan pasangannya karena kekurangan ataupun kelemahan-kelemahan yang dimiliki pasangannya. Memaafkan akan memberi peluang untuk memperbaiki keadaan dan meneruskan apa yang sudah menjadi kesepakatan bersama.
Memang tidak semua kesalahan bisa dimaafkan dalam perkawinan, seperti perilaku kecanduan yang sangat parah, KDRT, ataupun perilaku lain yang melanggar hukum.
6. Mensyukuri nikmat dari Tuhan YME
Satu hal yang sering dilupakan adalah bersyukur! Terlalu banyak target bisa membuat kita lupa pada apa yang telah kita raih, sehingga kita lupa untuk mensyukuri nikmat dari Tuhan YME pada kita.
Cobalah anda hitung lagi apa yang setahun atau dua tahun lalu belum dimiliki dan sekarang sudah anda miliki? Bisnis misalnya, atau kendaraan seperti mobil atau asset lain.
Enam point di atas bisa bertambah lagi, dan semua berpulang pada niat kita untuk menjadi manusia yang diberkahi oleh Allah Swt, sehingga hanya pada tali Allah kita berpegang, juga saat menempuh dan menjalani rumah tangga.
Akhir kata selamat menjaga dan menikmati perjalanan rumah tangga kita, semoga selalu tercipta keluarga yang harmonis menuju keluarga sakinah!. Amin.

Doa Hendak Berpergian

Doa hendak bepergian keluar rumah

بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَلْتُ عَلَى اللَّهِ لاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَإِلاَّبِ للَّهِ

Bismillaahi tawakkaltu 'alallaahi laa haula wa laa quwwata illaa billaah

Dengan nama Allah, aku berserah diri kepada Allah, tiada daya dan upaya melainkan dengan pertolongan Allah